Sejarah Terbentuknya Sekolah Minggu, Digagas Oleh Seorang Wartawan

Robert Raikes
(christianity.com)


Sekolah Minggu adalah salah satu kegiatan ibadah umat kristiani khusus untuk anak-anak. Sekolah Minggu biasa diisi dengan bernyanyi, merenungkan Firman Tuhan, bermain permainan, dan masih banyak lagi aktivitas yang dilakukan saat Sekolah Minggu. Sekolah Minggu menjadi wadah bagi anak-anak Kristen untuk beribadah dan makin dekat dengan Tuhan. Namun, siapa sangka bahwa awalnya Sekolah Minggu adalah sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu untuk belajar layaknya bersekolah pada umumnya?

Berawal di negara Inggris, pada tahun 1780, Inggris mengalami krisis ekonomi akibat dari revolusi industri. Akibat krisis ekonomi ini, kegiatan perekonomian Inggris kacau, tingginya angka pengangguran, dan banyaknya kasus kriminalitas. Akibat krisis ekonomi ini pula, banyak keluarga jatuh miskin. Banyak anak-anak yang terpaksa tidak sekolah untuk membantu keluarga memenuhi kebutuhan ekonomi dengan bekerja setiap Senin hingga Sabtu. Pada hari Minggunya, bukannya anak-anak itu beribadah, justru mereka melakukan hal-hal liar seperti mabuk dan berbuat kenakalan. Banyak pula anak-anak yang terlibat kasus kriminalitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga. Robert Raikes yang merupakan seorang wartawan yang juga memiliki perusahaan koran prihatin dengan kondisi anak-anak tersebut. Ia tergerak untuk melakukan perubahan untuk keadaan itu.

Robert Raikes mengajak beberapa kawannya melakukan pendekatan kepada anak-anak itu dan mengajak mereka untuk berkumpul di sebuah dapur milik Ibu Meredith di kota Scooty Alley. Robert memberikan pendidikan moral yang fokus pada 3 hal yaitu literasi, moralitas, dan ilmu kesehatan ataupun kebersihan dimana semua ini didasarkan dari prespektif kristiani dan berdasar Alkitab. Selain itu, anak-anak tersebut berkesempatan untuk mendengarkan cerita-cerita dari Alkitab.

Awalnya, Robert agak kewalahan dalam mengajar anak-anak tersebut. Anak-anak tersebut datang dengan keadaan kotor dan bau,  mereka juga kurang disiplin, dan sulit sekali untuk diatur. Robert pun mengajar pendidikan kedisiplinan. Terkadang Robert harus menggunakan rotan untuk mengajar mereka. Namun, hal ini didasarkan atas cintanya kepada anak-anak dan keinginannya agar anak-anak tersebut menjadi disiplin.

Perlahan tapi pasti, usaha pelayanan Robert ini semakin berkembang. Setelah 4 tahun, Robert berhasil menarik 250.000 anak untuk datang ke sekolahnya. Sekolah tersebut telah berkembang hingga menjamur di beberapa kota di Inggris lainnya. Robert juga menyewa beberapa guru untuk membantunya mengelola pelayanan Sekolah Minggu tersebut.

Gereja pada awalnya tidak mengakui Sekolah Minggu. Oleh karena itu, Robert yang juga berlatarkan seorang wartawan sekaligus pemilik perusahaan koran rajin mempublikasikan pelayanan Sekolah Minggunya itu. Ia juga menjabarkan visi pelayanannya  tersebut ke seluruh Inggris. Atas kegigihannya tersebut, seorang pendiri Gereja Methodis, John Wesley, membantu Robert agar Sekolah Minggu diakui oleh gereja-gereja. Gereja-gereja pun akhirnya mengakui Sekolah Minggu dan ditetapkannya menjadi bagian dari kegiatan rohani Kristen untuk anak-anak.

Berkat pelayanan serta kegigihan Robert Raikes, ia berhasil menyelamatkan anak-anak Inggris dari krisis moral dan krisis pengetahuan. Kini, banyak anak-anak yang mengenal Tuhan. Sekolah Minggu pun tersebar ke seluruh belahan dunia dan hingga hari ini Sekolah Minggu masih menjadi wadah bagi anak-anak untuk masuk ke hadirat Tuhan.


Posting Komentar

Silakan baca pedoman berkomentar kami terlebih dahulu sebelum berkomentar pada daftar "Lain-Lain"!

Lebih baru Lebih lama