Tema Paskah Nasional 2025

Salib dengan Pemandangan Matahari Terbit
(Canva)

Pada tahun 2025, Paskah jatuh pada Minggu, 20 April 2025. Pada tahun ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia merilis tema paskah yaitu "Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga". Tema ini diusung dari Firman Tuhan yang terdapat dalam Yohanes. 20:26 (TB) - Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!.

PGI dan KWI juga menuliskan pesan Paskah 2025. Berikut pesan Paskah KWI-PGI 2025 yang kami kutip dari situs resmi PGI, pgi.co.id.


Saudara-Saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,

Selamat memasuki masa Paskah 2025. Tema Paskah PGI tahun ini adalah “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga”. Tema ini bertolak dari Yohanes 20: 26. Dalam ayat tersebut diceritakan bahwa karena ketakutan terhadap ancaman, murid-murid Yesus menutup pintu. Tuhan Yesus yang bangkit datang dan berdiri di tengah-tengah para murid yang mengunci pintu rumah tersebut. Kepada mereka, Tuhan Yesus berkata: “Damai sejahtera bagi kamu”.

Kehadiran Kristus yang menyampaikan damai sejahtera di tengah para murid yang ketakutan dan menutup pintu rumahnya menegaskan hal penting dan berharga. Damai sejahtera-Nya bukan sesuatu yang jauh dan abstrak. Damai sejahtera-Nya dekat dan nyata. Ia mengaruniakan damai sejahtera itu di dalam rumah, di tengah keluarga. Berita Paskah membawa kabar damai sejahtera Tuhan untuk semua keluarga Kristen.

Saat Tuhan Yesus bangkit, para murid dan keluarganya mengalami ancaman. Mereka dianggap sesat. Sebagian orang Yahudi membenci mereka. Itu yang membuat mereka ketakutan, lalu mengunci pintu rumah tempat mereka berkumpul.

Dalam situasi seperti itu, Tuhan Yesus hadir dan mengaruniakan damai sejahtera-Nya. Oleh damai sejahtera Kristus, hidup mereka mengalami transformasi. Mereka merasakan kuasa kebangkitan Tuhan yang ajaib. Mereka tidak lagi takut. Kehadiran Kristus di tengah mereka memampukan mereka bukan saja untuk menghadapi ancaman. Mereka bahkan bisa menjadi saksi Tuhan di tengah ancaman. Dalam kisah Rasul diceritakan, kehadiran dan kuasa Tuhan yang memberikan damai sejahtera itu memungkinkan mereka bersekutu, melayani dan bersaksi, mulai dari keluarga: “Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati, sambil memuji Allah dan mereka disukai semua orang”. Karena persekutuan, pelayanan, dan kesaksian yang mereka lakukan, terjadi transformasi di masyarakat: semakin banyak orang yang menerima Injil Tuhan (Kis. 2:46-47).

Sidang Raya XVIII PGI di Toraja menyebutkan terjadinya krisis keluarga, yaitu “ancaman stabilitas, keseimbangan, fungsi, dan harmoni keluarga akibat budaya patriarki dominan, masalah ekonomi, kesehatan, konflik, dan penggunaan teknologi media sosial yang berlebihan”. Bentuk dari krisis keluarga yang muncul antara lain kekerasan dalam rumah tangga, kesulitan ekonomi, maraknya judi online, pinjaman online, termasuk di dalamnya isu kesehatan mental” (DKG, hal., 223).

Dalam momen Paskah tahun ini, keluarga Kristen perlu terus menghayati kehadiran dan kuasa Kristus di tengah keluarga, yang mengaruniakan damai sejahtera. Dalam pemahaman seperti itu, tiap keluarga Kristen pada hakekatnya adalah gereja rumah tangga (ecclesia domestica). Keluarga Kristen tidak boleh membiarkan rumah mereka menjadi rumah yang penuh kekerasan, hilang harapan, dan ketidakpedulian. Sebaliknya tiap rumah tangga Kristen dipanggil untuk mengalami damai sejahtera Kristus yang memampukan mereka hidup adil, damai, saling peduli, tanpa kekerasan, dan penuh harapan. Selanjutnya tiap rumah tangga Kristen yang telah mengalami damai sejahtera Tuhan diajak untuk tidak menutup pintu rumahnya dan memegang Kristus hanya untuk diri mereka sendiri. Tiap rumah tangga Kristen dipanggil keluar dari pintu yang tertutup kepada terang Kristus yang sudah bangkit (Yoh. 20:17). Semua keluarga Kristen berperan melaksanakan misi Allah Trinitas di dalam kehidupannya. Allah mengaruniakan keluarga Kristen kuasa Roh Kudus untuk membagikan damai sejahtera karena kebangkitan Kristus kepada masyarakat dan alam sekitarnya (bdk. Yohanes 20:21-22). Kita prihatin dengan meningkatnya jumlah anggota keluarga yang mengalami ketidak-sehatan mental. Beberapa orang yang tidak bisa mengatasi mentalnya yang tidak sehat kemudian mengakhiri hidup. Dan ini yang membuat angka bunuh diri meningkat di Indonesia. Selain itu, terjadi juga kesenjangan generasi yang membuat buruknya komunikasi antar anggota keluarga. Hal ini menjadi pengingat keras bagi gereja agar mengambil tindakan untuk mendampingi warga jemaat dengan pendekatan holistik.

Salah satu wujud damai sejahtera Kristus adalah sikap hidup yang menghargai segenap ciptaan Allah, di dalamnya adalah sikap ugahari. Tiap anggota keluarga perlu bersyukur dengan apa yang Tuhan karuniakan, saling peduli dan menguatkan sebagai anggota keluarga, solider atau mau berbagi kepada orang lain yang membutuhkan, dan memperjuangkan sistem ekonomi dan politik yang berpihak kepada kelompok yang lemah (preferential option for the weak) serta melestarikan alam. Sikap tersebut relevan di tengah makin beratnya beban hidup karena krisis ekonomi global yang mengakibatkan makin mahalnya biaya hidup. Saat ini, banyak orang terjebak dalam keputusasaan, bahkan mengambil jalan pintas melakukan kekerasan atau mengakhiri hidup.

Kiranya, melalui tema perayaan Paskah ini, gereja-gereja di Indonesia dapat mendorong dan memfasilitasi anggota jemaat untuk menghidupi gereja rumah tangga (ecclesia domestica), sehingga keluarga-keluarga Kristen menjadi kuat berakar di dalam Tuhan, menimba kekuatan iman dari kehidupan doa yang tekun dan giat belajar Firman Tuhan bersama. Dengan daya tahan iman dan kemampuan bertumbuh bersama dalam menghadapi kesulitan, keluarga Kristen dapat menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia. Teladan ini pada gilirannya berkontribusi pada terwujudnya Indonesia emas 2045, di mana salah satu misinya adalah terwujudnya keluarga yang berkualitas.

Selamat memasuki masa raya Paskah. Tuhan memberkati gereja-gereja di Indonesia dan pelayanannya di dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Atas nama

Majelis Pekerja Harian PGI



Pdt. Jacklevyn F. Manuputty
Ketua Umum



Pdt. Darwin Darmawan
Sekretaris Umum



Posting Komentar

Silakan baca pedoman berkomentar kami terlebih dahulu sebelum berkomentar pada daftar "Lain-Lain"!

Lebih baru Lebih lama